Tanah Papua memiliki keanekaragaman hayati yang belum tereksplorasi dan terdokumentasi dengan baik. Salah satu keanekaragaman hayati yang belum terdokumentasi adalah Anggur Papua. Menurut laporan KKN UNIPA Manokwari tahun 2016, Anggur Papua memiliki sebaran di kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo, Kabupaten Waropen dan Yapen. Karakterisasi dan inventarisasi tumbuhan ini perlu dilakukan untuk kemudian diproteksi dan ditetapkan sebagai plasma nutfah Papua.
Tumbuhan yang termasuk pandan-pandanan ini sudah sejak turun temurun berada di wilayah Kampung Kamdera. Warga Kampung Kamdera biasa memanfaatkan daunnya untuk membuat tikar atau anyaman lain. Buah dari pandan ini diketahui bisa dimakan setelah adanya kegiatan KKN UNIPA Manokwari pada tahun 2016. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura dengan mengadakan pelatihan pembuatan selai, manisan dan sirup dari buah yang memiliki rasa asam manis ini. Pemerintah Kabupaten Jayapura juga berniat mengembangkan tumbuhan ini untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan pendapatan masyarakat.
Tim Sumberdaya Genetik (SDG) Balitbangtan Papua didampingi Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura telah melakukan kegiatan karakterisasi di Kampung Kamdera, Distrik Demta. Hasil karakterisasi telah diajukan untuk didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVPTP) sebagai varietas Papua.
Manfaat yang didapat dari Pendaftaran varietas lokal diantaranya;
- Pelestarian plasma nutfah sebagai bahan utama pemuliaan tanaman guna mendorong pertumbuhan industri perbenihan.
- Pengumpulan data varietas lokal dan hasil pemuliaan oleh Pemerintah.
- Memperjelas nama varietas.
- Memperjelas hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya atau penggunanya (jelas kepemilikannya).
- Mendapatkan manfaat ekonomi apabila digunakan sebagai varietas turunan esensial (VTE) jika dimohonkan hak PVT.
Deskripsi Tanaman
Umur Panen (dari berbunga) |
3-4 Bulan |
Tinggi tanaman |
15-20 m |
Diameter Batang |
15-22 cm |
Warna Batang |
Coklat |
Bentuk Batang |
Tegak, Beruas-ruas (berbuku), Panjang antar ruas 10 cm |
Warna Batang |
Coklat muda dengan bercak bercak kehitaman |
Jumlah percabangan |
3-11 |
Ukuran Daun Dewasa |
Panjang = 175-220 cm, Lebar = 8-9 cm |
Ujung Daun |
Runcing |
Pangkal Daun |
Tidak Bercuping |
Bentuk Daun |
Berbentuk sabuk (lanceloate-elongate), pita, pedang |
Tepi Daun |
Berduri disepanjang tepi |
Warna Duri |
Coklat |
Tulang Daun |
Berduri disepanjang tulang daun |
Warna Duri |
Putih dengan ujung coklat |
Tata Letak Daun |
Berseling berhadapan |
Warna Permukaan Atas |
Hijau Tua |
Warna Permukaan Bawah |
Hijau Tua |
Permukaan Atas Daun |
Licin |
Ketebalan Daun |
Tebal |
Pola Pertulangan Daun |
Sejajar |
Panjang Tandan Buah |
1,5-2 m |
Bobot Tandan |
1 kg |
Bobot Buah Pertandan |
7-10 kg |
Jumlah Buah Pertandan |
3.700-5.400 |
Warna bunga |
Putih, kuning, orange |
Bentuk Buah |
Tidak beraturan dominan Bulan Sabit, Permukaan buah agak kasar terdapat tanda simetris, tempat kedudukan biji. |
Warna Buah Muda |
Hijau |
Warna Buah Matang |
Merah |
Panjang Buah |
1 cm |
Bobot 1000 Biji |
3,02 g |
Musim Panen |
Mei - Agustus |
Hasil Panen (tandan/pohon) |
3-12 |
Keterangan |
Daun dapat digunakan sebagai bahan tikar dan kerajinan tangan lain |